Assalamualaikum Wr. Wb.
Halo semuanya!! Jumpa lagi pada postingan saya yaa. Hehe.. Pasti kangen kan? Kangen bangett 😭 Iya".. aku juga kangen nih. Wkwk.. Langsung saja, yuk kita baca sama-sama tulisan saya.
Kalian tau ga sih kalau puasa itu merupakan salah satu rukun Islam? Yang tau boleh mengedipkan mata. Wkwk.. wah bagus", berarti pada tau semua yaa 😂
Iya, rukun Islam kan ada 5 nih.. dan salah satunya yaitu puasa di Bulan Ramadhan. Itulah mengapa saat tiba Bulan Ramadhan, kita wajib melaksanakan puasa selama satu bulan. Salah satu tujuannya yaitu untuk menyempurnakan rukun Islam bagi dirinya. Jadi, puasa di Bulan Ramadhan hukumnya wajib yaa.
Terus kalian pada tau ga sih puasa apa yang dianjurkan setelah puasa di Bulan Ramadhan? Kira-kira puasa apa ya? Ada yang tau? Atau pernah tau tapi lupa? Hahaha.. engga lupa lah yaa😭 Tenang deh, ga bakalan lupa ko :)
Jadi, biar kalian ga lupa.. Dalam postingan kali ini saya akan membahasnya. Langsung saja, simak baik-baik yaa!!
Puasa Tasu'a dan Asyura 1444 H (2022)
Penanggalan Hijriah atau yang dikenal sebagai kalender Islam terdiri dari dua belas bulan. Di antara dua belas bulan tersebut, empat di antaranya merupakan bulan haram. Empat bulan haram yang dimaksud adalah bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab.
Dinamakan bulan haram karena pada bulan tersebut Allah SWT melarang seluruh hamba-Nya untuk berbuat dosa atau melakukan hal yang dinilai haram menurut syariat Islam. Hal ini telah Allah SWT sampaikan dalam surat At-Taubah ayat 36 yang berbunyi:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
(التوبة : ٣٦)
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah ialah dua belas bulan pada ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."
Menurut Ibnu Abbas, Allah SWT mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram (bulan yang dimuliakan). Jika berbuat dosa di bulan tersebut, dosanya akan lebih besar dibandingkan bulan lainnya. Sebaliknya bila melakukan amal saleh, maka akan diperoleh pahala yang berlipat-lipat.
Berdasarkan uraian materi yang telah saya jelaskan tersebut, pasti kalian sudah tau dong yaa, puasa apa yang dianjurkan setelah puasa Ramadhan? Ga jadi lupa kan yaa :)
Jadi, puasa di Bulan Muharram adalah puasa yang dianjurkan setelah puasa Ramadhan. Ko bisa yaa? Kira-kira kenapa sih?
Bulan Muharram merupakan salah satu bulan kemuliaan. Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, bahwa bulan Muharram termasuk bulan haram atau suci. Muharram berasal dari kata yang artinya 'diharamkan' atau 'dipantang', yaitu dilarang melakukan peperangan atau pertumbuhan darah. Allah SWT amat mencintai hamba-Nya yang mengerjakan kebajikan di bulan ini. Bulan Muharram disebut juga dengan Syahrullah.
Puasa di bulan Muharram hukumnya sunnah. Puasa di bulan Muharram merupakan sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan. Keutamaan puasa Muharram ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dan diriwayatkan dalam hadis yang artinya:
"Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (Muharram). Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam" (H.R. Muslim).
Anjuran puasa bulan Muharram juga dijelaskan dalam riwayat lain dan disebutkan bahwa orang yang berpuasa di bulan Muharram dapat diterima taubatnya oleh Allah SWT. Hadits ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib yang mengutip sabda Rasulullah SAW.
Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadhan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain." (HR Tirmidzi).
Jadwal Puasa Tasu'a dan Asyura 1444 H (2022)
Tanggal 1 Muharram adalah momen yang sangat penting bagi seluruh umat Islam. Pada waktu tersebut terdapat peristiwa penting hijrahnya Rasulullah SAW dari kota Mekah ke Madinah. Pada akhirnya, 1 Muharram dikenal dengan tahun baru Islam atau tahun baru Hijriah.
Saat bulan Muharram, Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat atas setiap amal yang dikerjakan seluruh umatnya, termasuk puasa sunnah. Bahkan, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Muharram adalah bulan terbaik untuk berpuasa selain Ramadhan. Ada beberapa jenis puasa yang bisa dikerjakan di bulan Muharram. Puasa sunnah di bulan Muharram terdiri dari puasa Muharram, Tasu'a, Asyura, dan Ayyamul Bidh.
Mengacu pada SKB 3 Menteri yang memuat penetapan hari libur nasional, Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharram 1444 H jatuh pada Sabtu, 30 Juli 2022. Untuk itu, berikut jadwal Puasa di Bulan Muharram 1444 H:
Puasa Tasu'a (Ahad, 9 Muharram 1444 H atau 7 Agustus 2022).
Puasa Asyura (Senin, 10 Muharram 1444 atau 8 Agustus 2022).
Puasa Ayyamul Bidh
13 Muharram 1444 H bertepatan dengan 11 Agustus 2022.
14 Muharram 1444 H bertepatan dengan 12 Agustus 2022.
15 Muharram 1444 H bertepatan dengan 13 Agustus 2022.
Niat Puasa Tasu'a
Niat Puasa Asyura
Keutamaan Puasa Tasu'a
Puasa Tasu'a dan Asyura 2022 merupakan puasa sunnah yang dianjurkan dikerjakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram 1444 H.
Keutamaan puasa Tasua yang merupakan salah satu puasa sunnah di Bulan Muharram ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim.
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim).
Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyebutkan bahwa, “Hadits ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah.”
Anjuran Puasa Tasu'a yang dilaksanakan tiap 9 Muharram disebutkan dalam hadis Nabi SAW. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk mengerjakan puasa Tasua untuk menyelisihi kaum Yahudi.
Artinya: “Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).
Dalam riwayat lain dari jalur Abdullah bin Abbas, Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menganjurkan umat Islam untuk turut berpuasa. Suatu ketika, mereka berkata, “Ya Rasulullah, ini hari yang dimuliakan oleh orang Yahudi dan Nasrani”. Mendengar jawaban tersebut, Nabi berkata, “Jika aku masih hidup hingga tahun depan, insyaAllah, kita akan berpuasa pada hari kesembilan juga”. Namun, Rasulullah wafat sebelum tahun berikutnya tiba (H.R Muslim 1916).
Dari hadis tersebut memang Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada umatnya untuk mengerjakan puasa tasua meski Nabi SAW sendiri belum sempat melaksanakan puasa tersebut karena Nabi SAW wafat sebelum datang Muharram tahun berikutnya tiba.
Keutamaan Puasa Asyura
Puasa Tasua dan Asyura merupakan salah satu amalan yang bisa dikerjakan ketika memasuki awal tahun baru Islam. Kalian dapat melaksanakan puasa sunnah Tasua terlebih dulu, kemudian di hari berikutnya dilanjutkan dengan puasa sunah Asyura.
Menjalankan puasa sunnah di bulan ini memiliki banyak keutamaan. Berdasarkan hadis riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah, puasa paling utama setelah Ramadan adalah puasa bulan Muharam. Hal ini karena Muharram termasuk salah satu di antara bulan penuh kehormatan bagi Allah SWT.
Keutamaan puasa Asyura (10 Muharram) sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dari Abu Qatadah, bahwa puasa asyura tersebut bisa menghapus dosa-dosa kita selama setahun yang telah lalu (HR Muslim 2/819).
Imam An Nawawi ketika menjelaskan hadits di atas beliau berkata: “Yang dimaksud dengan kaffarat (penebus) dosa adalah dosa-dosa kecil, akan tetapi jika orang tersebut tidak memiliki dosa-dosa kecil diharapkan dengan shaum tersebut dosa-dosa besarnya diringankan, dan jika ia pun tidak memiliki dosa-dosa besar, Allah akan mengangkat derajat orang tersebut di sisi-Nya.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu‘anhuma, Rasulullah SAW bersabda:
لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا ، يَعْنِى عَاشُورَاءَ ، فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ ، وَهْوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى ، وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ ، فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ . فَقَالَ « أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ » . فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (HR. Al Bukhari).
Dari hadis tersebut jelas kesunahan dan keutamaan menjalankan puasa Tasu'a dan Asyura.
Berdasarkan beberapa materi yang saya jelaskan tersebut, tentu kalian paham dong yaa, bahwa puasa di Bulan Muharram merupakan puasa yang dianjurkan setelah puasa Ramadhan. Ada beberapa keutamaan, berdasarkan hadis riwayat Muslim dijelaskan bahwa puasa Asyura bisa menghapus dosa-dosa kita selama setahun yang telah lalu. Untuk itu, yuk kita puasa sunnah di Bulan Muharram!!
Ga terasa, tulisannya sudah lumayan banyak yaa. Semoga ilmu yang saya bagikan kali ini berkah dan bermanfaat bagi kita semua. Untuk kritik dan saran bisa dituliskan di kolom komentar yaa. Semoga kalian suka. Sekian dari saya, terima kasih sudah membaca tulisan saya. Kurang lebihnya mohon maaf. Sampai jumpa di postingan saya berikutnya. Salam kenal dari saya, Dwi Putri Restuti.
Jangan lupa follow instagram saya yaa, pasti ga saya folback. Hahaha.. engga lah ya, tergantung juga sih. Nanti saya seleksi dulu yang mau saya folback yang mana. Wkwk
Instagram : @ddwi_putri
Have a nice day and see you next post!
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Comments
Post a Comment