Skip to main content

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI ENZIM KATALASE PADA HATI AYAM

Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan mekanisme pengujian enzim katalase pada hati ayam. seperti yang kita ketahui, bahwa enzim katalase merupakan enzim yang dihasilkan oleh sel-sel hati. enizim katalase berperan untuk melawan efek radikal bebas di dalam tubuh. Enzim ini mengubah radikal superoksida berbahaya menjadi hidrogen peroksida yang kemudian terurai menjadi oksigen dan air yang bermanfaat untuk tubuh. Untuk lebih jelasnya, berikut saya sajikan dalam bentuk laporan praktikum. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi kita. Salam kenal dari saya ya.. Dwi Putri Restuti.


Don't forget to find me on instagram @ddwi_putri

Find me on youtube Dwi Putri Restuti

Happy weekend my pen friends!

See you next post!

Love you all.. Dwi Putri Restuti

 

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI ENZIM KATALASE PADA HATI AYAM

 

Uji Enzim Katalase oleh Dwi Putri Restuti

Disusun Oleh :

Nama            : Dwi Putri Restuti

No. Absen    : 16

Kelas                : XII – IPA 1

 

SMA NEGERI 1 JAKENAN

TAHUN PELAJARAN 2016/2017


 

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI ENZIM KATALASE PADA HATI AYAM

 

A.    Landasan Teori

Metabolisme merupakan reaksi kimia yang memiliki biokatalisator yang disebut dengan enzim. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Di dalam sel, enzim diproduksi oleh organel badan mikro peroksisom. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) yang memiliki sifat oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2) dapat diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya ditandai dengan timbulnya gelembung.

Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30C) dan suasana netral. Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.

Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.

Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase merupakan salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim ini diproduksi oleh peroksisom dan aktif melakukan reaksi oksidatif terhadap bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen peroksida (H2O2). Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperatur terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.

Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membran sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi hidrogen peroksida.

Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi membentuk radikal karena membentuk OH¯ . Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem. Berikut adalah aktivitas enzim katalase :

1.      Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat.

2.      Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat atau donor elektron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor elektron.

H2O2 + enzim katalase à 2 H2O + O2

Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim :

1.      Derajat keasaman (pH)

Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.  Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7).  Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.

2.      Suhu

Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah.  Hal ini disebabkan karena enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas) sehingga terdenaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.

3.      Konsentrasi Enzim

Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.

4.      Konsentrasi substrat

Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, pada saat semua sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim.

 

B.     Tujuan

1.      Mengetahui pengaruh suhu terhadap kerja enzim katalase dalam menghidrolisis H2O2.

2.      Mengetahui pengaruh pH terhadap kerja enzim katalase dalam menghidrolisis H2O2.

 

C.    Alat dan Bahan

1.      Alat

No.

Nama Alat

Jumlah

1.

Tabung reaksi

6 buah

2.

Beaker glass 100 mL

2 buah

3.

Pipet tetes

3 buah

4.

Korek api

1 buah

5.

Lidi

6 batang

2.      Bahan

No.

Nama Bahan

Jumlah

1.

HCl

10 tetes

2.

H2O2

50 tetes

3.

NaOH

10 tetes

4.

Ekstrak hati

Secukupnya

5.

Es batu

Secukupnya

6.

Air panas (mendidih)

Secukupnya

 

D.    Prosedur Kerja

1.      Membuat ekstrak hati ayam dengan cara menghaluskan hati ayam.

2.      Memasukkan ekstrak hati ayam ke dalam 5 tabung reaksi (A, B, C, D, E) hingga ketinggian ± 1 cm. Kemudian menandai ketinggian ekstrak hati ayam tersebut.

3.      Merendam tabung B ke dalam beaker glass berisi es batu dan memasukkan tabung C ke dalam beaker glass berisi air panas selama ± 15 menit.

4.      Memasukkan 10 tetes NaOH pada tabung D dan 10 tetes HCl pada tabung E. Kemudian mendiamkannya selama 10 menit.

5.      Memasukkan 10 tetes H2O2 pada tabung A, lalu menutupnya dengan ibu jari.

6.      Mengamati dan menandai ketinggian gelembung gas yang terbentuk dengan keadaan mulut tabung reaksi masih tertutp.

7.      Menguji dengan menggunakan bara lidi dengan cara membakar lidi kemudian mematikan apinya.

8.      Mengulangi langkah 5 – 7 untuk tabung B, C, D, E.

 

E.     Hasil Praktikum

No.

Tabung

Perlakuan

Ketinggian gelembung gas (mm)

Bara api

1.

A

Ekstrak hati

130

+++

2.

B

Ekstrak hati + didinginkan

130

+++

3.

C

Ekstrak hati + dipanaskan

110

+++

4.

D

Ekstrak hati + NaOH

125

++

5.

E

Ekstrak hati + HCl

1

-

Keterangan :

Bara api : -                  : mati

+                  : redup

++               : terang

+++             : api menyala

 

 

 

F.     Analisis Data

Pada tabung A, ekstrak hati ayam ditambah H2O2 10 tetes. Saat ekstrak hati ayam diberi H2O2, terjadi gelembung-gelembung gas setinggi 130 mm. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O atau air, sedangkan pada waktu dimasukkan bara lidi ke dalamnya, bara api menyala. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi O2.

Pada tabung B, ekstrak didinginkan kemudian ditambah H2O2 10 tetes. Hasilnya terjadi gelembung-gelembung setinggi 130 mm dan bara api menyala. Tetapi pada percobaan di tabung B ini terjadi kesalahan dan akan dibahas pada pembahasan.

Pada tabung C, ekstrak dipanaskan lalu ditambah H2O2 10 tetes, ternyata timbul gelembung-gelembung setinggi 110 mm dan api menyala. Untuk percobaan pada tabung C ini juga terjadi kesalahan dan akan dibahas pada pembahasan.

Pada tabung D, ekstrak ditambah NaOH dan H2O2 10 tetes. Penambahan NaOH  dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan basa. Kemudian ditambah H2O2 10 tetes ternyata terbentuk gelembung-gelembung setinggi 125 mm dan bara api terang. Untuk percobaan pada tabung D ini juga terjadi kesalahan dan akan dibahas pada pembahasan.

Pada tabung E, ekstrak ditambah HCl dan H2O2 10 tetes. Pertambahan HCl membuat ekstrak dalam keadaan asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terjadi gelembung-gelembung setinggi 1 mm dan bara api mati.

 

G.    Pembahasan

Pada kegiatan praktikum kali ini, kami melakukan kegiatan praktikum dengan menggunakan ekstrak hati ayam sebagai bahan utama dalam praktikum. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kegiatan praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap enzim katalase dalam menghidrolisis H2O2.

Untuk mengetahui pengaruh suhu, maka kami menggunakan air panas untuk suhu tinggi dan es batu untuk suhu rendah. Untuk menguji suhu tinggi, kita merendam ekstrak hati ayam ke dalam air panas kemudian melakukan prosedur kerja seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Saat menguji ekstrak hati ayam yang dipanaskan, ternyata kelompok kami melakukan suatu kesalahan. Ketinggian gelembung dan bara api tidak tepat. Seharusnya tidak timbul gelembung dan nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat lagi menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Kesalahan yang terjadi kemungkinan karena air yang kita gunakan kurang panas. Sebenarnya, kami telah menyiapkan air panas sebelum praktikum. Tapi mungkin karena air panas tersebut kami masukkan ke dalam plastik yang tidak dapat mempertahankan suhu panas, maka air tersebut sudah tidak panas saat digunakan untuk praktikum.

Untuk pengujian suhu rendah, kami merendam ekstrak hati ayam ke dalam es batu kemudian melakukan prosedur kerja seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Pada pengujian kali ini, kami juga melakukan suatu kesalahan. Tinggi gelembung dan bara api tidak tepat. Seharusnya bara api terlihat terang. Hal ini terjadi mungkin karena es batu yang kami gunakan kurang banyak, sehingga suhu kurang rendah.

Kesalahan juga terjadi pada percobaan ekstrak hati yang ditambah NaOH, yaitu pada ketinggian gelembung. Seharusnya ketinggian gelembung kurang dari 125 mm. Kesalahan ini kemungkianan terjadi karena saat penetesan H2O2, H2O2 tersebut mengenai dinding tabung reaksi sehingga timbul gelembung-gelembung dengan ketinggian yang tidak seharusnya. Untuk bara api sudah sesuai, yaitu bara api tampak terang.

Untuk percobaan pada tabung reaksi A dan E sudah benar. Yaitu pada percobaan ekstrak hati ditambah HCl terbentuk gelembung gas dengan ketinggian 130 mm dan bara api menyala. Pada percobaan A, yaitu hanya ekstrak hati ayam yang ditambah H2O2 ketinggian gelembung gas adalah 1 mm dan bara api mati.

 

H.    Kesimpulan

Dari hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa :

1.      Enzim Katalase akan rusak pada suhu tinggi.

2.      Faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase adalah suhu, pH, konsentrasi enzim.

3.      Enzim katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2.

 

I.       Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan

1.      Dari manakah sumber enzim katalase pada percobaan di atas ?

Jawab : Enzim katalase pada percobaan di atas bersumber dari hati ayam.

2.      Mengapa dalam praktikum ini menggunakan H2O2 sebagai substratnya ?

Jawab : Dalam praktikum ini menggunakan H2O2 sebagai substratnya karena H2O2 merupakan hidrogen peroksida yang berrupa senyawa kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Sehingga dengan enzim katalase, akan mempercepat reaksi penguraian H2O2 menjadi H2O dan O2.

3.      Tulislah reaksi yang terjadi !

Jawab : Bentuk reaksi kimianya adalah: 2 H2O2 → 2 H2O + O2

4.      a. Gelembung-gelembung apakah yang timbul akibat reaksi enzim dengan substratnya ?

Jawab : Gelembung yang timbul merupakan hasil penguraian H2O2 menjadi H2O.

b. hasil reaksi berupa apakah yang ditunjukkan dengan bara api ?

Jawab : Hasil reaksi yang ditunjukkan bara api berupa Oksigen (O2).

5.      Gelembung pada tabung manakah yang paling banyak dihasilkan ? Mengapa ?

Jawab : Pada Tabung A yang berisi  ekstrak hati di tambah H2O2, karena Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O­2).

6.      Bara api pada tabung manakah yang apinya paling terang ? mengapa ?

Jawab : Bara api yang nyala apinya paling terang adalah pada larutan ekstrak hati ditambah dengan H2O2  (tabung A). Karena enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam yang netral menguah H2Omenjadi O2.

7.      a. Apakah yang akan terjadi jika di dalam sel terdapat H2O2 ?

Jawab : Yang akan terjadi jika di dalam sel terdapat H2O2 yaitu sel akan rusak, karena H2O2  merupakan larutan yang berupa racun dalam tubuh.

b. Untuk menghindari tersebut, bagaimanakah cara sel untuk menghindarinya ?

Jawab : Untuk menghindari hal tersebut dengan cara menggunakan enzim katalase untuk mengubah H2O2 menjadi H2O dan O2.

c. Organel apakah yang berperan dalam hal tersebut ?

Jawab : Organel yang paling berperan dalam hal tersebut adalah badan mikro, peroksisom.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://mudmu.blogspot.co.id/2014/10/praktikum-enzim-katalase-pada-hati-ayam.html

http://notechaca.blogspot.co.id/2013/09/laporan-praktikum-biologi-kerja-enzim.html

http://www.academia.edu/9008667/LAPORAN_PRAKTIKUM_UJI_ENZIM_KATALASE

http://ainisabichiyyah.blogspot.co.id/2014/10/laporan-praktikum-biologi-enzim-katalase.html

 

 

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERCOBAAN SACHS PADA DAUN SEPATU (Hibiscus rosasinensis)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERCOBAAN SACHS PADA DAUN SEPATU ( Hibiscus rosasinensis ) A.     Landasan Teori Fotosintesis adalah proses pembuatan energi atau zat makanan/glukosa yang berlangsung atas peran cahaya matahari ( photo artinya cahaya, synthesis artinya proses pembuatan/pengolahan) dengan menggunakan zat hara/mineral, karbon dioksida dan air. Makhluk hidup yang mampu melakukan fotosintesis adalah tumbuhan, alga dan beberapa jenis bakteri. Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan oleh proses fotosintesis . Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis ( photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO 2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi.

Teks Islami Dalam Bahasa Inggris

: ALLAH KNOWS EVERYTHING “Sebuah kata yang terus berarti tanpa memandang apa yang ada dan tiada. Rangkaian kata yang kuungkapkan bagai alunan tak bersuara yang mengiringi setiap langkah kehidupanku. Untuk menjadi yang ada di antara ribuan ketiadaan. Menjadi yang pertama atau terus menjadi yang teratas” Pada kesempatan ini saya akan sedikit menyampaikan tentang sebuah teks yang menjadi bagian dari kehidupanku. Sebuah teks yang hadir dan saya temui dalam proses pembelajaran “Bahasa Inggris II”. Teks ini termuat dalam buku karya Drs. Djamaluddin Darwis, M.A. Pada saat itu, Rabu, 18 Oktober 2017 diadakan suatu tes membaca. Tes tersebut diadakan di ruang dosen. Tes dilakukan satu persatu sesuai dengan urutan NIM. Dan tibalah giliranku, pemilik NIM ......................8. Dan pada saat itu pula, saya mendapatkan teks “ CHAPTER V” yang berjudul “ALLAH KNOWS EVERYTHING” . Teks yang memberi berbagai makna. Teks untuk hal positif. Dan tentunya teks yang memberi